10 TEMUAN MAJOR & MINOR TERBANYAK DI SISTEM IATF 16949

Temuan MAJOR di IATF 16949 didefinisikan ketika minimal salah satu kondisi ini terjadi, saat:

  • Tidak adanya bukti pelaksanaan sistem sesuai dengan pasal IATF 16949 (bisa ada beberapa kesalahan yang mencerminkan sistem tidak berjalan)
  • Ketidaksesuaian yang memungkinkan produk defect terkirim
  • Kegagalan atau fungsi efektif dan atau efesisen dari sistem yang menjamin kontrol suatu proses atau produk

Selama 2022 ini, rekapan hasil audit badan sertifikasi, direkap ada 10 temuan MAJOR dan MINOR yang paling sering didapat. Temuan terkait PROBLEM SOLVING menjadi urutan ketidaksesuaian tersering yang menyebabkan MAJOR NC, sedangkan di MINOR NC adalah terkait dengan penerapan CONTINGENCY PLAN.

Dalam kelompok pemahaman dari temuan MAJOR dan MINOR tersering ini, dapat dikelompokkan menjadi 4 materi/topik:

  1. Problem Solving (perbaikan atau pencegahan)
  2. Coretool (APQP-CSR, FMEA+Control Plan, MSA, SPC-termasuk statistic tool)
  3. Contingency Plan
  4. TPM

Ke-4 materi di atas dapat mudah dipahami melalui penerapan di proses, maksudnya pemberian pemahaman baiknya dilakukan dengan mengkaji sesuai dengan kondisi actual di proses kerja rekan-rekan, singkatnya studi kasus dengan langsung menganalisa proses berjalan, misalkan:

  1. Contingency Plan dengan langsung menerapkan mulai dari mengidentifikasi semua potensial contingency plan di perusahaan kita, mensimulasikan, mengevaluasi dan update sistem hasil evaluasi
  2. Coretools sesuai tujuan coretools yang ada, misalkan:
    • membuat studi kasus Analisa PFMEA di proses yang bermasalah saat ini di pabrik kita, sampai menerapkan CONTROL PLAN dan menbuat cheksheet monitoring (baik cheksheet Job Set up atau monitoring berkala)
    • Mengamati variable yang bermasalah dengan SPC, mulai dari mengidentifikasi parameter, menetapkan jenis control chart sampai dengan mengevaluasi variasi dan menetapkan kemampuan proses
    • Mengamati metoda ukur terhadap karakter produk/proses yang bermasalah, studi MSA dilakukan langsung terhadap semua hasil identifikasi yang sudah dilakukan di control plan, jadi MSA dilakukan mulai dengan mengidentifikasi Parameter ukur, Alat Ukur , jenis MSA sampai dengan menyimpulkan hasil MSAnya
    • APQP-PPAP terkait bagaimana penerapan saat ada new model dan perubahan baik desain yang dilakukan di internal atau customer
  3. TPM, kegiatan ini harus langsung ke praktek TPM nya, mulai dari mengidentifikasi 8 Waste, perbaikan dan sampai dengan melakukan evaluasi hasil hitungan seperti OEE, MTTR, MTBF dll
  4. Problem Solving, ini menjadi kendala pada umumnya. Ini juga sebagai pelaksanaan penerapan, lakukan kajian masalah-masalah di tempat anda, baik minor problem atau major problem. Saran kami rekap semua masalah selama setahun dan dapati pola atau jenis masalahnya dan lakukan problem solving dan kalau ada training , maka alangkah baiknya training dengan Analisa terhadap data-data problem minor dan major di tempat kita

Jadi dengan pemberian 4 materi secara penerapan yang sesuai dengan kondisi pabrik kita, maka akan sangat membantu mengurangi kendala penerapan implementasi sistem IATF 16949, jadi implementasi IATF 16949 sekalian melakukan improvement sistem.

 

Mari di coba!!!

 

Semoga artikel ini bisa memberikan informasi tambahan

www.improvemenqhse.com

Kami menyediakan ke-4 training di atas, dimana isi materi dan studi kasus adalah mereview proses di tempat rekan-rekan, bila ada tertarik silahkan hubungi 08777 178 1334 atau email di marketing@improvementqhse.com atau improvementqhse@gmail.com