OCCURRENCE DI AIAG VDA FMEA

Ada dua jenis Occurrence, keduanya ini karena ada dua jenis FMEA, yaitu Desain produk FMEA dan Proses FMEA, sering ditulis dengan singkatan D-FMEA dan P-FMEA. Tulisan ini akan menerangkan bagaimana memberi penilaian pada AIAG VDA FMEA baik desain produk dan proses.

 

OCCURRENCE AIAGVDA D-FMEA

Rating Occurrence  ditentukan dengan mempertimbangkan Product Experienced dan kemampuan control preventif, rating bersifat kualitatif.  Occurrence  Rating menggambarkan potensial penyebab kegagalan terjadi di proses customer. Dalam pembuatan table baiknya ditambahkan dengan contoh-contoh, ini untuk mempermudah saja Tim yang membuat FMEA

Di AIAGVDA D-FMEA nilai rate di bagi menjadi 7 bagian dengan 10 kategori:

  1. Extreme High
  2. Very High
  3. High
  4. Moderate
  5. Low
  6. Very Low
  7. Extreme Low

Untuk tiap kategori Occurrence dari 1 sampai 10 pada D-AIAGVDA FMEA melihat aspek 4 aspek, yaitu: Aplikasi teknologi yang dipakai, Validasi dan Verifikasi Produk, Ketersediaan Standar dan Best Praktis, dan Preventive Control:

  • Aplikasi teknologi yang dipakai. Pada aspek Teknologi ini, semakin design yang dibuat matang , sudah dilakukan dalam jangka waktu lama maka nilai kemampuan deteksinya semakin baik (Occurrence lebih kecil), untuk occurrence nilai 1 adalah Kegagalan dihilangkan melalui preventive control dan penyebab kegagalan bukan diakibatkan desain. Dan semakin teknologi deteksi masih baru atau bahkan masih dalam tahap aplikasi dan belum ada bukti pemakaian maka nilainya semakin kecil (Occurrence nya besar)
  • Validasi dan Verifikasi Produk. Pada aspek ini melihat pelaksanaan validasi dan verifikasi pada produk, semakin ada bukti kuat pemakaian dan pengalaman yang mumpuni, seperti perbandingan dengan alat sebelumnya dan hasilnya dapat dibandingkan dengan alat atau desain sebelumnya dan mempunyai standar dan prosedur yang jelas maka nilai deteksinya akan semakin baik (Occurrence kecil). Dan bila semakin tidak kuat/kurang  referensi validasi dan verifikasi produk atau bahkan tidak ada bukti test sebelumnya atau test pelaksanaan di lapangan atau desain barunya maka dianggap kemampuan deteksinya lemah atau nilai occurrencenya besar.
  • Ketersediaan Standar dan Best Praktis. Pada aspek ini, deteksi semakin baik atau nilai Occurrence semakin kecil apabila semakin signifikan faktor kepercayaan pada standar atau best praktis yang dipakai, misalkan ada lesson learn dr design sebelumnya, semakin tidak kuat dasar referensi atau standar yang dipakai atau bahkan tidak ada, maka kemampuan deteksi dinilai kurang baik atau occurrence besar
  • Preventive Control, pada aspek ini kemampuan deteksi semakin baik atau nilai Occurrence semakin kecil apabila preventive control mempunyai kemampuan yang baik untuk menemukan ketidaksesuaian produk (terkait penyebab kegagalan), dan bahkan bisa mengidentifikasikan kepastian deteksinya karena kesesuaian desain yang dipakai. Tetapi semakin preventive kontrol yang dipakai tidak digunakan untuk mengechek apa yang dipersyaratkan/dituntut atau bahkan tidak ada maka kemampuan deteksi dinilai kurang baik atau occurrence semakin besar

 

OCCURRENCE AIAGVDA P-FMEA

Occurrence pada proses mempertimbangkan bentuk Preventive Control, yang diranking berdasarkan prediksi secara kualitatif pada saat evaluasi dilakukan dan bahkan bisa saja tidak menggambarkan menggambarkan actual occurance sesungguhnya. Occurrence di proses itu menggambarkan seberapa seringnya penyebab kegagalan saat ini terjadi di proses atau menggambarkan potensi penyebab kegagalan terjadi tanpa mengaitkan kemampuan deteksinya. Nilai occurrence bisa juga itentukan oleh seseorang yang berpengalaman atau dengan membandingkan nilai occurrence dengan proses sejenis

Untuk Occurrence di AIAGVDA P-FMEA melihat ke satu aspek saja, yaitu Preventive Controlnya. Ada 10 skala yang dinilai pada Preventive Control. Semakin Preventive control sefektif dalam mencegah penyebab kegagalan karena desain alat yang dipakai atau proses,  maka kemampuan deteksinya semakin baik atau nilai Occurrence-nya semakin kecil, tetapi apabila kemampuan Preventive controlnya dinilai kurang mampu dalam mendeteksi penyebab kegagalan (kadang-kadang berfungsi, atau mempunyai pengaruh kecil bahkan tidak ada) maka nilai Occurrence-nya semakin besar.

 

Semoga penjelasan occurrence ini bisa membantu rekan-rekan memahami ketentuan pengisian AIAGVDA FMEA  plus bisa memastikan apakah Preventive Control yang sudah ada efektif mengidentifikasi penyebab kegagalan??? Silahkan audit atau chek terutama di proses yang berjalan atau alat test yang sekarang digunakan. Pemastian kontrol dengan melihat konsep Occurrence adalah pelaksanaan yang panjang, ini bisa jadi program secara perusahaan, bisa dijadikan suatu policy, program audit/inspeksi/atau kaizen QCC, jadi perlu sabar dan terus maju.

Ada nasihat yang mengatakan  Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota / memperbaiki proses kerjanya.

 

Semoga artikel ini bermamfaat

 

Salam Occurrence

www.improvementqhse.com