Toyota telah mengidentifikasikan tujuh jenis pemborosan yang tidak menambah nilai dalam proses bisnis dan atau manufaktur dan Liker (2004) memberi tambahan satu jenis pemborosan. Kenapa disebut pemborosan, salah satunya adalah karena ke-8 kegiatan ini TIDAK PERLU DILAKUKAN dan yang pasti ke-8 waste ini SEBENARNYA SANGAT TIDAK DIINGIN PELANGGAN.
Ke-8 Waste itu sebagai berikut:
- Produksi berlebih (overproduction); memproduksi barang-barang yang belum dipesan, akan menimbulkan pemborosan seperti kelebihan tenaga kerja dan kelebihan tempat penyimpanan serta biaya transportasi yang meningkat karena adanya persediaan berlebih.
- Banyak Waktu Menunggu ; para pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan atau berdiri menunggu langkah proses selanjutnya, alat, pasokan komponen selanjutnya, dan lain sebagainya atau menganggur saja karena kehabisan material, keterlambatan proses, mesin rusak, dan bottleneck (sumbatan) kapasitas. Ini butuh pengaturan saja, bila perlu antisipasi dengan persiapan sebelum kerja.
- Transportasi yang tidak perlu; membawa barang dalam proses (WIP) dalam jarak yang jauh, menciptakan angkutan yang tidak efisien, atau memindahkan material, komponen, atau barang jadi ke dalam atau ke luar gudang. Kalau perlu usahakan proses dan chek di satu tempat.
- Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru; melakukan langkah yang tidak diperlukan untuk memproses komponen. Melaksanakan pemrosesan yang tidak efisien karena alat yang buruk dan rancangan produk yang buruk, menyebabkan gerakan yang tidak perlu dan memproduksikan barang cacat. Pemborosan terjadi ketika membuat produk yang memiliki kualitas lebih tinggi daripada yang diperlukan.
- Persediaan berlebih; kelebihan material, barang dalam proses, atau barang jadi menyebabkan lead time yang panjang, barang kadaluwarsa, barang rusak, peningkatan biaya pengangkutan dan penyimpanan, dan keterlambatan. Persediaan berlebih juga menyembunyikan masalah seperti ketidakseimbangan produksi, keterlambatan pengiriman dari pemasok, produk cacat, mesin rusak, dan waktu set up yang panjang. Menurut Taiichi Ohno; pemborosan yang paling mendasar adalah produksi berlebih, karena mengakibatkan sebagian besar pemborosan lainnya.
- Gerakan yang tidak perlu; setiap gerakan karyawan yang mubazir saat melakukan pekerjaannya, seperti mencari, meraih, atau menumpuk komponen, alat dan lain sebagainya. Berjalan juga merupakan pemborosan. Saran kami ini perlu lakukan assessment gerakan: BERNILAI, TIDAK BERNILAI terhadap aspek apakah gerakan itu PENTING dan TIDAK PENTING, sehingga diketahui berapa banyak pekerjaan yang TIDAK BERNILAI DAN TIDAK PENTING. Adanya pekerjaan yang TIDAK BERNILAI DAN TIDAK PENTING akan mendorong kita untuk menghilangkannya
- Produk cacat; memproduksi komponen cacat atau yang memerlukan perbaikan. Perbaikan atau pengerjaan ulang, scrap, memproduksi barang pengganti, dan inspeksi berarti tambahan penanganan, waktu, dan upaya yang sia-sia. Solusi ini mesti ada action yang bisa diklasifikasikan dengan action Cepat yang bersifat memperbaiki dan mengidentifikasi penyebab secara spot dan action terhadap penyebab NG sehingga bisa diketahui dengan jelas masalah secara luas (ini butuh rekapan data yang lebih banyak)
- Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan; kehilangan waktu, gagasan, ketrampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau mendengarkan masukan karyawan. Atau bisa hal ini disebabkan pembagian tugas yang tidak dikelola dengan baik, misalkan campur aduk main-job diantara bagian produksi, QC atau Enginering. Fungsi sebenarnya berkurang karena fungsi Engineering di ambil oleh produksi atau QC.
Mari kenali 8 hal pemborosan ini di line produksi kita, lalu komunikasikan dan atur waktu meeting untuk menyelesaikannya. Biasanya banyaknya pemborosan ada di perusahaan karena kurang komunikasi dan kesadaran untuk berubah. Nah kalau bekerja itu sebagai ibadah atau pelayanan, mulailah dengan berkoordinasi mengurangi ke-8 waste ini
Salam