DEFINISI DAN RUANG LINGKUP HIGIENE INDUSTRI

Sejarah memperlihatkan bahwa pada awal lahirnya penerapan higiene industri diawali dengan kesadaran akan adanya bahaya kesehatan di tempat kerja. Dengan adanya bahaya tersebut manusia termotivasi untuk mengendalikan bahaya tersebut. Dilanjutkan dengan beberapa penelitian yang memperlihatkan adanya kaitan antara pajanan bahaya kesehatan di tempat kerja dengan munculnya penyakit akibat kerja. Oleh karenanya, penerapan higiene industri diawal sejarahnya lebih banyak dipicu karena adanya bahaya kesehatan di tempat kerja.

Setelah revolusi industri pada abad ke-19, manusia mulai mengenali akan adanya bahaya kesehatan dan masalah keselamatan kerja yang serius (rekognisi). Manusia juga mulai memperhitungkan efek dari bahaya kesehatan dan masalah keselamatan tersebut terhadap para pekerja (evaluasi) dan membuat upaya perubahan lingkungan kerja (kontrol) untuk meminimalkan efek yang mungkin muncul pada pekerja. Aktivitas tersebut memperlihatkan suatu konsep profesi, yaitu rekognisi, evaluasi dan kontrol, yang memberikan gambaran yang lebih baik tentang penerapan higiene industri.

Namun dalam perkembangan selanjutnya, penerapan higiene industri bukan untuk mengontrol bahaya kesehatan yang telah ada di suatu lingkungan kerja, tapi bagaimana caranya agar bahaya kesehatan tersebut tidak muncul di tempat kerja dan tidak memunculkan penyakit akibat kerja (preventif). Sehingga diperlukan adanya antisipasi,  sebelum aktivitas rekognisi, evaluasi dan kontrol dilakukan oleh ahli higiene industri.

 

Definisi Higiene Industri

Higiene Industri didefinisikan sebagai ‘ilmu dan seni yang menekuni antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan yang muncul di atau dari tempat kerja, yang dapat menyebabkan sakit, mengganggu kesehatan dan kesejahteraan, atau menimbulkan ketidaknyamanan yang nyata diantara para pekerja atau penduduk suatu komunitas’. Dari definisi tersebut terlihat batasan bahwa higiene industri adalah upaya antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap bahaya di lingkungan kerja yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja khususnya (bahaya kesehatan kerja) baik yang menimbulkan dampak yang ringan (ketidaknyamanan) sampai pada potensi bahaya yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja bahkan kematian.

Proses untuk menghilangkan atau mengontrol bahaya kesehatan di lingkungan kerja secara sistematik telah disusun dengan baik dalam profesi higiene industri. Urutan tanggung jawab seorang ahli higiene industri berdasarkan definisi higiene industri di atas juga memperlihatkan adanya tahapan aliran informasi diantara empat tanggung jawab, dalam rangka mengambil keputusan. Misalnya suatu bahaya telah diantisipasi dengan baik, bahaya tersebut kemudian direkognisi dan ditentukan seberapa besar bahaya tersebut. Kemudian bahaya tersebut dievalusi dan bila tingkat bahaya melewati batas ambang perlu dilakukan pengendalian.

Dalam kasus yang ideal, aliran informasi ini merupakan yang utama, langsung dan bertahap. Namun bisa jadi aliran tersebut tidak mengikuti urutan tadi, antisipasi, rekognisi, evaluasi dan kontrol. Misalnya, pada saat tahapan rekognisi, ditemukan bahwa bahaya tersebut belum diantisipasi. Perkiraan pajanan melalui evaluasi pajanan harus dibuat untuk tujuan kontrol. Kemudian kontrol yang dilakukan harus dievaluasi apakah sudah efektif atau perlu dilakukan pengulangan. Dalam program higiene industri yang efektif, pengumpulan informasi, analisis dan membuat keputusan harus berjalan kontinyu dan simultan. Penerapan higiene industri melibatkan beberapa pendekatan, antara lain:

  1. Toksikologi
  2. Proses industri
  3. Sifat fisika dan kimia dari kontaminan udara
  4. Teknik sampling lingkungan dan statistik
  5. Disain dan evaluasi sistem ventilasi
  6. Kontrol kebisingan (noise control)
  7. Perlindungan radiasi
  8. Efek kesehatan dari bahaya kesehatan

 

salam K3-HI

www.improvementqhse.com