DEPARTEMEN MANA YANG PAS MENGONTROL P-FMEA pak baiknya?
Pertanyaan ini beberapa kali diajukan saat training atau pelaksanaan improvemen di klien kami. saya coba jawab dari fungsi P-FMEA (Proses FMEA) yang digunakan sebagai tool yang mengidentifikasi penyebab masalah dan satu lagi dengan dasar sistem yang baiknya dibuat fair
P-FMEA SAAT NEW MODEL
P-FMEA itu bermain di dua area: saat adanya new Model/Produk baru dan saat di produksi massal. Saat New Model, sebelum project itu berjalaan maka akan ada review P-FMEA terupdate, tentu pada produk similar, review melalui diskusi yang membahas apakah ada potensi kendala yang mungkin terjadi saat Model/Produk baru ini dilakukan? Pertanyaan tersering yang diungkapkan adalah apakah ada parameter lain atau hal detail lain yang perlu dikontrol lagi? dan bagaimana parameter penyebab dominan di produk baru sebelumnya, apakah sudah terkontrol baik? Nah karena P-FMEA similar ini yang digodok selama project /New Model, maka baiknya P-FMEA ini dikontrol oleh bagian Enginering/Tim New Model saja, sampai dilakukan serah terima ke bagian produksi dan QC nantinya.
P-FMEA PRODUKSI MASSAL
P-FMEA sebagai dokumen hidup, ya dibilang hidup karena P-FMEA bisa berubah selama produksi massal, yang ditandai dengan adanya kendala dan perubahan, baik perubahan karena adanya masalah atau karena improvement. Biasanya wasit dalam menangani perubahan ini adalah bagian QC, kenapa? Karena perlu perubahan sampai melakukan chek produknya, apakah sudah sesuai spesifikasi, karena hal ini lah maka baiknya QC mengkoordinir update FMEA selama produksi Massal. Ini lebih fair, karena selama perbaikan kendala oleh departemen lain (maintenance, Produksi dll) belum beres, maka analisa perbaikan belum sah, dan akan sah saat masalah proses/produk itu hilang/berkurang dan update dokumen terkait sudah dilakukan, ya termasuk P-FMEA.
Kalau P-FMEA kontrolnya diserahkan ke bagian produksi, maka akan ada kecenderungan prinsip yang penting jalan produksinya, FMEAnya menyusul, ini sih boleh menyusul, tetapi biasanya tidak menyusul, alias masih dengan revisi yang lama.
Kalau FMEA dikoordinir oleh departemen Enginering, ini bisa juga, tetapi perlu dilihat lebih jauh, departemen engineering mempunyai fungsi tugas lain? apakah ada team new model antar departemen? Memang birokrasinya perlu panjang, jadi ada tiga step umum penyelesaian, dari Produksi ketika ada masalah, kemudian ke QC untuk memverifikasi produk dan ke Enginering sebagai koordinir. Mana yang kita pilih? saran saya disesuaikan dengan kondisi perusahaan saja, intinyanya P-FMEA itu harus update, bagaimana caranya: pilihan ditangan anda, usahakan gunakan prinsip yang penting terkontrol dan Cepat juga lihat kondisi lingkungan perusahaan anda.
Untuk FMEA yang diupdate di Produksi massal ujung-ujungnya nantinya akan diserahkan ke tim Project/Model baru, semakin banyak update P-FMEA, tentu pekerjaan di new model semakin lebih cepat dan akurat, aliran P-FMEA ini intinya adalah memastikan sumber masalah itu terungkap.
Salam
mau training AIAG&VDA FMEA? silahkan kontak 08777-178-1334 atau email di marketing@improvementqhse.com