Sering kali kita diminta customer untuk menghitung nilai kemampuan proses saat project atau produk baru. Nilai kemampuan proses itu bisa dilihat dari nilai Cpk atau Ppk. Sebanrnya mana yang kita pakai? Memahami perbedaan kedua jenis nilai ini sangat penting sekali sehingga kita memahami kapan nilai-nilai itu dipakai. Prinsipnya utama perbedaan adalah pengambilan nilai variasi prosesnya, Cpk memgambil dari variasi subgroup, sedangkan Pp/Ppk dihitung dengan variasi yang diambil dari semua data. Kalau memahami yang ditulisan tebal maka kita akan memahami 6 jenis perbedaan Cpk atau Ppk seperti pada tabel di bawah. Di dalam beberapa aplikasinya , implementasi Ppk atau Cpk ditempatkan dalam pelaksanaan yang berbeda. Faktor kestabilan proses bisa digunakan sebagai acuan, dimana proses stabil maka subgroup akan sama, maka Cpk bisa dipakai, tetapi bila belum stabil maka nilai Ppk yang dipakai. Perbedaan lain bisa juga dipertimbangkan, misalkan walau proses stabil tetapi pertimbangan proses penting, maka data diambil semua sebagai sebagai acuan nilai kemampuan (Ppk). Nah bagaimana implementasi Cpk dan Ppk di tempat rekan-rekan, apakah ada pertimbangan penggunaan?
Untuk lebih jelas mengenai perbedaan CPk dan Ppk, silahkan pelajari table di bawah ini
No | Point Perbedaan | Cpk | Ppk |
1 | Rumus | Diwakili oleh subgroup
Cpk = (USL-Xbar2)/(Rbar/d2) Cpk = (Xbar2-LSL)/(Rbar/d2)
Dimana : Xbar2= Rata-rata pembacaan USL = Upper Spec Limit LSL = Lower Spec Limit |
Diwakili oleh data nilai standard Deviasi (=stdev) sebagai pengganti Rbar/D2 |
2 | Variasi Proses | Diambil dari rata-rata subgroup
(nilai Cpk bisa tinggi ketika nilai X tidak tidak stabil) |
Diambil dari keseluruhan data yang diambil |
3 | Sifat Data | Prediksi kemampuan proses terhadap spec (future), hal ini dikarenakan asumsi bahwa nilai stabil
Sigma yang dipakai diasumsikan stabil (estimated sigma untuk memprediksi kemampuan proses terhadap spesifikasi pelanggan) |
Ingin mengetahui actual variasi yang sudah terjadi (Past)
Bisa dikatakan menghitung performance kemampuan proses |
4 | Variasi Cause | Dilakukan ketika variasi data dihasilkan dari common cause (proses stabil) | Memasukkan special cause, special cause diketahui dari data individu. Semua data individu dipertimbangkan
|
5 | Ketepatan | Bisa dilakukan ketika variasi antar subgroup stabil. Dikarenakan diwakili nilai subgroup, maka ketika data antar subgroup tidak stabil tetapi bisa mempunyai Cpk bagi
|
Lebih tepat walau variasi antar subgroup tidak stabil |
6 | Waktu Pemakaian di produksi | Trial produk baru dan proses sudah stabil (shortime study) | Long term study
Kondisi Produk Baru Belum belum stabil |
Kesimpulan:
- Dikarenakan pertimbangan rata-rata subgroup (variasi subgroup) maka nilai Cpk dipakai ketika studi jangka pendek (trial / produk baru) dengan kondisi variasi antar subgroup yang sudah stabil (data stabil) dan untuk Ppk dapat dipakai pada studi jangka panjang atau ketika produk baru dengan kondisi variasi antar subgroupnya yang belum stabil
Semoga Bermamfaat
www.improvementqhse.com
[…] formula sama saja dengan menghitung nilai Ppk (lihat tulisan kami di http://www.improvementqhse.com/perbedaan-cpk-dan-ppk , nilai Cmk prinsipnya didapat dengan prinsip bahwa faktor ke 5 selain mesin tidak memberikan […]