Dalam training atau diskusi P-FMEA , kami selalu sarankan untuk membuat P-FMEA sebagai awal mulanya perbaikan di produksi, kami menyarankan P-FMEA sebagai project tahunan yang terus menerus direview, ditargetkan setahun semua Proses diFMEAkan, bahkan kami selalu mensyaratkan sertifikat pelatihan FMEA diberikan bila cukup satu proses utama sudah dibuatkan FMEAnya sesuai konsep yang benar dan sudah diserahkan ke trainer. Kami tekankan itu karena FMEA perlu diimplemtasikan dan benar-benar dipahami sampai ada review apakah Risk terkontrol dan defect tercapai, nah bagaimana tujuan akhir P-FMEA terjadi kalau training hanya sebatas mengisi form saja. Nah dari artikel ini kami coba meresume beberapa kendala-kendala yang sering terjadi dan membuat FMEA hanya dibuat sekedar saja.
- BUAT DENGAN CEPAT P-FMEA , BARU REVIEW kemudian, prinsipnya sih BISA seperti itu, tetapi actualnya P-FMEA banyak yang sekedar ada didiamkan dan tidak direwiew. Kemudian ketika ada new Model berikutnya, P-FMEA yang sedekar itu dipakai juga kemudian dimodifikasi secukupnya saja, kondisi seperti ini terus terjadi, dan saat ada masalah akhirnya P-FMEA yang ada direview tetapi tetap sekedarnya. Kalau kita mendiamkan Pekerjaan Rutin yang mudah dan sifatnya dominan dalam keseharian kerja kita, maka waspadalah untuk digantikan, dan ingat bahwa pekerjaan non rutin dan strategislah yang cepat meningkatkan kemampuan kita dan membuat kita bergairah setiap hari. [jadilah pekerja yang menyukai kegiatan strategis bagi perusahaan, jangan hanya menyukai pekerjaan harian saja]
- P-FMEA DIISI DENGAN FOKUS ISI LENGKAP SAJA, KALAU SUDAH DIISI LENGKAP YA CUKUP LAH, kalau sudah direview dan disetujui customer, maka sampai disitu saja fungsi P-FMEA , apalagi ketika Customer tidak detail terhadap P-FMEA Tidak ada yang mereview sejauh mana P-FMEA itu berperan di internal sama saja mengebiri fungsi P-FMEA yang sesungguhnya. P-FMEA bukan pekerjaan Paperwork. Ingat ! pekerjaan kita dominan di PaperWork akan membuat kita tidak tahu detail proses, dan itu sangat merugikan secara terhadap kemampuan kita. [Jadilah pekerja yang melihat alasan dan mamfaat kenapa parameter-parameter di P-FMEA disebutkan]
- YANG MEMBUAT P-FMEA TIDAK PAHAM PROSES, bahkan ada pembuatan P-FMEA diserahkan oleh pekerja baru / tidak memahami proses, padahal P-FMEA membahas konsep dan rancangan produksi sehingga defect berkurang. Bayangkan kalau yang tidak ahli membuat P-FMEA , apa jadinya analisa P-FMEA itu? Yang ada isian P-FMEA hanya bersumber dari pikiran pekerja yang tidak ahli itu, sehingga kualitas P-FMEA tergantung pekerja itu, untungnya sih bila pekerja yang mengerjakan pintar dan peduli, nah bagaimana kalau tidak? [Jadilah pekerja yang suka terhadap proses utama, atur waktu anda agar dominan mengurusi proses utama]
- MELIHAT RISK P-FMEA DARI KACAMATA KITA SENDIRI, ini akan menjerumuskan, perbedaan persepsi mengenai Ketidaksesuaian Produk antara customer dan perusahaan bisa terjadi, nah jembatannya salah satunya dengan menggunakan P-FMEA , jadi bagaimana harapan Customer terhadap produknya bisa diwadahi dengan P-FMEA . Jadi jangan buat P-FMEA dari risk-risk yang kita punya saja. Jadilah Personal yang mau Belajar dan mau terima masukan
- BOS / ATASAN KITA PUN TIDAK PEDULI P-FMEA KARENA BEGITU BANYAK PEKERJAANNYA, bila itu terjadi apakah kita juga tidak peduli dengan P-FMEA ? Ya bos menyuruh saya cepat , target P-FMEA selesai hanya 2 hari untuk model A yang baru dan Bos berpikir P-FMEA itu bisa cepat dilakukan. Begitu banyak alasan yang membuat kita hanya sekedar membuat P-FMEA , dan kitapun menyalahkan Bos/atasan, padahal kondisi itu akan membuat pengalaman saya begitu dangkal dengan P-FMEA . Jadilah Personal yang Peduli
- P-FMEA dibuat bukan dari Cross Functional Team, malah ada satu departemen yang membuat P-FMEA , kalau kondisi satu departemen membuat P-FMEA bagaimana mungkin bisa menangkap semua aspek parameter kegagalan. Inti P-FMEA adalah menangkap parameter-parameter itu (4M+1E) kemudian mengontrolnya, P-FMEA BUKAN ISIAN BELAKA! [Jadilah orang yang berjiwa ingin tahu, dan menyukai team work)
- TUJUAN P-FMEA YANG MENGHASILKAN RISK PROSES TERKONTROL DAN DEFECT SESUAI HARAPAN PERUSAHAAN TIDAK DIJADIKAN TARGET ACUAN. Salah satu pikiran orang bijak katanya selalu melihat Tujuan Akhir dari kegiatan yang dilakukan. Apakah kita melihat tujuan Akhir P-FMEA ? Kalaupun selama ini belum tercapai, apakah kita tetap mendiamkan? [jadilah personal yang selalu melihat tujuan akhir terhadap apa yang kita lakukan saat ini]
Salam
www.improvementqhse.com