Category Archives: APQP
SIAPA YANG JANJI PALSU? LIHAT FEASIBILITY STUDINYA SAJA!
Sistem di Manufaktur adalah kegiatan memproduksi produk/part/jasa secara khusus melalui spesifikasi yang dihasilkan selama desain proses. Definisi itu bisa diartikan juga seperti ini: Penentuan dan Eksekusi dari Perencanaan kontrol terhadap produk dan proses untuk menghasilkan produk yang sesuai tuntutan. Jadi
KETIDAKSESUAIAN (TEMUAN) SAAT AUDIT BADAN SERTIFIKASI IATF 16949
IMPROVEMENTQHSE SERVICE
PT. Rimar Solusi Tangguh Konsultan Improvement dan sistem MK3L Jl Arjuna Blok B No 29, Galaksi 17147 Phone : 08777-178-1334 (Call & WA) www.improvementqhse.com /marketing@improvementqhse.com Improvementqhse@gmail.com Group WA: IATF-16949 Indonesia SERVICE ENGINEERING ENVIRONMENT & ERROR PROVING Automation: Set Up
INGAT TUJUAN AKHIR CORETOOLS IATF 16949 JANGAN HANYA BISA BUAT SAJA
Masalah yang datang harus diselesaikan, jangan dijauhi, jika didiamkan akan ada risiko buruk. Masalah bisa saja dari kebiasaan kita, atau kondisi kita. Misalkan makan berlebih padahal sudah umur 40 ke atas, dimana umur 40 metabolisme tubuh sudah melamban, konsumsi gula
REVIEW IMPLEMENTASI APQP
Berikut hasil review kami pada implementasi APQP di perusahaan Stamping, nama perusahaan dan identitas lainnya kami rahasiakan, dan hasil publikasi ini sudah diijinkan, mudah-mudahan ini bisa menjadi masukan. Inti masukan bukan bersifat kesesuaian terhadap pasal, tetapi lebih melihat efektifitas kerja,
TIPS APQP (Produk /Project baru)
APQP adalah teknik komunikasi yang digunakan saat adanya project atau produk baru dengan menterjemahkan semua keinginan pelanggan ke dalam sistem perusahaan dan supplier /subcont, sehingga pelanggan puas dengan layanan atau produk yang diterimanya. Dikarenakan Keinginan pelanggan yang terus berkembang, maka
LAYOUT INSPECTION DAN AUDIT PRODUK
Sering dikatakan kalau Layout Inspection dan Audit produk bisa dilakukan sekalian dengan alasan menghemat waktu dan object yang dicheck juga sama, yaitu Produk. Apakah seperti itu? Layout Inspection Istilah kualitas barang menurun karena factor pelaksanan produksi seharusnya tidak boleh ada