TEMUAN AUDIT IATF 16949 YANG SERING SAAT AUDIT

Berikut adalah temuan-temuan IATF 16949 dan ISO/TS 16949 oleh badan sertifikasi yang kami rekap di beberapa client kami (lebih dari 40 perusahaan), min 5 jenis temuan yang sama terjadi maka kami masukkan ke dalam list. Temuan-temuan ini kami peroleh selama konsultasi pembuatan sistem, ketika ada diskusi melalui media sosial untuk membantu client-client kami menjawab temuannya atau selama diskusi di group IATF 16949 INDONESIA, yang kamu buat sejak tahun 2017.
Temuan-temuan kami kelompokkan berdasarkan group proses: MANAJEMEN, REALISASI dan SUPPORT. Kami tidak tampilkan semua tetapi beberapa saja di website ini, bila ada yang menginginkan secara penuh (ada 10 halaman lebih) silahkan hubungi no 08777-178-1334 / 0813-8438-0326 atau email di improvementqhse@gmail.com
Pelajari saja untuk memastikan kesiapan sistem IATF 16949 perusahaan anda.
Salam
PROSES MANAJEMEN
Konsep Sistem
- Interaksi proses belum menggambarkan kegiatan perusahaan sesungguhnya
- Satu lokasi (alamat) manufaktur
- Satu lokasi (alamat) manufaktur dengan tambahan lokasi manufaktur dengan alamat berbeda
- Beberapa site manufaktur yang diaudit secara kolektif dengan common support location
- Untuk Group Perusahaan, site di Indonesia belum dicantumkan di sertifikat mother Company
- 5S atau kerapihan line dinilai kurang
- K3 belum dipertimbangkan dalam line produksi, misalkan masih ada paparan yang belum dikelola baik
Internal Quality Audit
- Internal audit belum meliputi audit proses dan audit produk
- Kualifikasi auditor belum ditentukan, auditor untuk audit core tools, harus memiliki kualifikasi untuk audit core tools, tidak sekedar lulus ujian IQA IATF 16949
- Internal Audit belum meliputi semua shift produksi
- Tidak dilakukan penambahan internal audit ketika performance internal dan/atau eksternal
- Tidak semua proses di audit (MSA, Supplier Development, proses desain belum diaudit)
- Audit produk belum mencakup persyaratan endurance/ durability
- Tindakan koreksi belum sesuai terhadap masalah yang dimaksud
- Metoda audit belum menggambarkan turtle approach
- Perbaikan ke proses / produk lain belum diidentifikasi dalam tindakan perbaikan temuan audit
Tindakan perbaikan dan pencegahan dan Contingency Plan
- Monitoring tindakan perbaikan tidak dilakukan dengan baik, masih ditemukan tindakan perbaikan/ CAR yang masih belum close
- Belum diterapkan corrective action impact (tindakan perbaikan pada produk/ proses yang sejenis)
- FMEA atau dokumen terkait belum direvisi terkait dengan problem yang terjadi.
- Belum mendefinisikan problem solving method tertentu untuk menyelesaikan ketidaksesuaian yang terjadi
- Analisa akar penyebab serta tindakan koreksi yang diambil pada problem yang ada tidak sistematis, analisa penyebab belum menjelaskan inti masalah.
- Tidak ada bukti permasalahan yang dominan yang ada dibahas dan diselesaikan secara tuntas / tidak ada pembahasan problem dominant
- Pokayoke /error proving belum diatur dalam penanganan masalah di produksi
- Analisa masalah masih mengidentifikasikan sebab bukan sumber masalah
- Adanya masalah yang penanganannya belum selesai / jelas
- Tidak ada penanggungjawab pelaksanan tindakan perbaikan dan pencegahan
- Contigency plan belum efektif karena:
- belum semua potensial Contigency Plan diidentifikasi (Serangan hacker, penanganan virus)
- Contigency plan yang mungkin dilakukan tidak disimulasikan
- Penanganan Contigency Plan belum ke produk
REALISASI PRODUK
Contract review
- Belum dilakukan manufacturing feasibility study termasuk risk assessment terhadap project baru / permintaan pelanggan
- Belum dilakukan evaluasi terhadap pemenuhan persyaratan specific customer / Tidak ada customer specific requirement (CSR)
- Tidak semua CSR di reviewed
- Sistem tidak secara jelas mendefinisikan tentang kerahasiaan dari kontrak pelanggan pada proyek dibawah pengembangan dan berhubungan dengan informasi produk
- Person tidak bisa menjelaskan spesific kode persyaratan dari OEM
- Drawing tidak diapproved customer
- Tanggal quatation lebih awal dari feasibilitynya
- Feasibility tidak mencover kemampuan subcont
- Syarat Pengesahan Pelanggan tidak dilakukan sewaktu produk baru
- Standar inspeksi dan hasil inspeksi untuk studi awal produk tidak disahkan oleh pelanggan sebagaimana yang disebut pada manual Customer (supplier assurance)
- Identifikasi persyaratan safety produk belum dilakukan
- Tidak ada bukti training karyawan untuk produk baru/produk tarkait safety
- Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan reevaluasi dan verifikasi ulang terhadap product yang lalu sebelum penerapan system
STATISTIK
- Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perusahaan melakukan tindakan yang tepat bilamana terjadi ketidakstabilan
- Tidak ada bukti penerapan data / teknik statistic dilakukan sesuai control plan
MSA
- MSA belum dilakukan terhadap semua karakteristik special yang ada pada control plan
- Study Gage R & R > 30%, namun tidak ada bukti tindakan perbaikannya
- Tidak dilakukan MSA data atribut untuk visual check
- Studi MSA Linierity tidak dilakukan pada alat ukur yang mempunyai Working Range
- Studi Stability tidak dilakukan pada alat ukur yang sangat berpotensi tidak akurat karena faktor keausan (Micrometer dll)
SUPORTING PROSES
Training
- Kompetensi team APQP belum dievaluasi
- Team APQP belum mendapatkan detail training core tools
- Tidak ada prosedur terdokumentasi untuk proses pelatihan
- Belum ada pengukuran tingkat kepedulian karyawan
- Ditemukan karyawan yang tidak kompeten bekerja, terutama di area Engineering, Laboratory, Internal Auditor
- Belum dilakukan monitoring on the job training
- Evaluasi efektifitas training belum dilakukan sesuai waktu yang ditentukan
- Identifikasi kebutuhan training untuk memenuhi standard kompetensi belum efektif dilakukan.
- Operator tidak mengerti standard prosedurnya, baik pelaksanaan maupun fungsi parameternya (IK, standar kerja)
- Record training tidak ada
- Ketidakjelasan aturan training untuk karyawan dari agent tenaga kerja
- Tidak ada keputusan terhadap operator yang sudah dievaluasi
- Belum ada disebutkan siapa yang melakukan stop pengiriman bila ada kendala kualitas
- Belum ada ketentuan siapa yang bertanggungjawab terhadap kualitas di shift 2 atau 3
Perawatan Infrastrukur
- Tidak ada bukti rekaman pemeliharaan, spt ketersediaan check sheet Perawatan Boiler
- Predictive maintenance belum diidentifikasi
- Tidak semua pengechekan pedictive maintenance diukur dahulu
Predictive Maintenance
- Belum ada bukti pelaksanaan predictive maintenance
- Metoda predictive maintenance belum ditentukan / standard ganti part tidak ada (contoh waktu untuk penggantian bearing, oli fan belt) dll
- Ukuran predictive maintenance tidak jelas
- Van belt, acuan penggantian “kendur” seharusnya misalkan “RPM setting tidak sesuai dengan actual
- Motor, acuan penggantian “ Motor rusak”, seharusnya lebih jelas, seperti panas body motor tidak melebihi 70 C”
- Oli mesin penting belum direview kapan penggantiannya
Perbaikan Infrastrukur
- Kontrol terhadap spare part penting tidak dilakukan dengan baik (belum ditentukan / pelaksanaan tidak sesuai)
- Stock spare part tidak sesuai actual
- Belum tersedia data MTTR/MTBF
- Rekaman terhadap pemeliharaan infrastruktur tidak dilakukan
- Tidak ada record penggantian alat
—- lanjut